Ad 468 X 60

.

Tuesday, October 6, 2015

Widgets

Apa yang Bisa dilihat oleh Seorang Alim yang Buta ?

Pernah, sekitar 300 tahun yang lalu, seorang pria bertanya pada dirinya sendiri "apa yang begitu hebat dengan (Imam) Abdullah Bin Alwi al-Haddad? Toh dia hanya seorang buta. Mengapa orang orang pergi kepada beliau?"

Ada sedikit perasaan melecehkan didalam hatinya terhadap Imam Al Haddad, dan untuk menghilangkan rasa penasaran dan keingin-tahuannya, orang itu datang berkunjung ke majlis tempat Imam Al Haddad mengajar. dia duduk di barisan paling belakang dan memperhatikan Imam Al Haddad yang sedang mengajar di bagian depan majlis, juga dia perhatikan keadaan disekitarnya, kembali timbul pertanyaan yang sama di hatinya, yang menurut dia semuanya normal dan tak ada yang istimewa dan tidak terkesan.


Dan adalah kebiasaan dalam majlis, untuk melayani para hadirin dengan secangkir kecil kopi selama majlis berlangsung, suatu hal yang biasa dilakukan dalam majlis hingga saat ini.

Ketika pria tersebut ingin meminum kopinya, Imam al-Haddad dari depan mengatakan 'Duhai engkau yang dibagian belakang. Berhati-hatilah sebelum menyeruput kopi Anda karena ada seekor lalat di dalamnya!'

dan ketika pria itu memperhatikan, ternyata benar, memang ada lalat dalam kopinya!

Selanjutnya pandangan orang itu terhadap Imam Al Haddad berubah.

Hal seperti ini disebut baseera (بصيرة ), dan dapat di definisikan sebagai 'wawasan atau pemahaman bathiniah atau beberapa ulama menyebutnya sebagai 'mata bathin'..

Beberapa orang tua memiliki baseera saat berhadapan dengan anak-anak mereka, atau para guru dengan murid-murid mereka dan beberapa orang seperti Imam al-Haddad.
Diantara banyak buku karya Imam Al Haddad, ada satu yang disebut 'buku panduan' (Risalatul Muawanah), setiap orang yang pernah membaca buku itu akan sangat faham dengan apa yang disebut 'baseera' ini, dan buku itu ditulis Al Imam selagi beliau masih berumur dua puluhan..


اللَّهُمَّ يا اللهُ يا هادي صَلِّ على عَبْدِكَ و حَبِيبِكَ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الهادي و على آلِهِ و صَحْبِهِ و سَلِّمْ تَسْلِيماً، و اهْدِني بِهِ سُبُلَ السَّلام، و اهْدِني بِهِ إلى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيم، و اهْدِني و اهْدِ بِي لِنُورِكَ، و اهْدِني بِهِ إِلَيْكَ و اجْعَلْني بِهِ هادياً مَهْدِيَّاً

Ya Allah, Ya Haadi
Limpahkan sholawat dan salam atas hamba Mu terkasih, Sayyidina Muhammad, Rasulullah sang pemandu, dan atas keluarga serta sahabatnya.
Tuntunlah kami melalui beliau ke jalan keselamatan dan jalan yang lurus. Bimbing kami dan orang orang yang bersama kami kepada cahaya Mu,
Bimbing kami untuk menjadi seseorang yang mendapat petunjuk dan panduan untuk orang lain.


(*foto cangkir kopi yang dibagikan di masjid Imam Al Haddad (al hawi al khairaat), masjid yng bersebelahan dengan rumah beliau di tarim)

@source 'peace meal'

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: