Syukron

"Kisah seorang santri Darul Musthofa sedang membersihkan aula pondok.."

Salah seorang santri di Darul Musthofa (Yaman) bercerita.


Sewaktu ketika al-Faqir mendapat jadwal bersih-bersih di Darul Mustofa. Tatkala al-Faqir membersihkan debu-debu di jendela yang berada di aula pondok, tiba-tiba saja datang Al-Habib Ali Al-Jufri. Beliau meminta lap pembersih debu-debu kotoran jendela tersebut. Lalu, lap pembersih itu beliau usapkan di wajah beliau.

Melihat hal ini, al-Faqir terheran-heran. "Ya Habib, apa yang kamu lakukan ?? Lap pembersih ini kotor dengan debu-debu !"

Lantas Habib Ali Al-Jufri berkata,"Di lap pembersih ini terdapat debu-debu yang menjadi saksi para santri di dalam menuntut ilmu. Aku hanya ingin mengambil keberkahan dalam debu-debu tersebut."

Masya Alloh .. Subhanallohu Walhamdulillah walaa ilaahaillalloh Allohu AKbar

Beruntung yang dilakukan oleh Al Habib Ali Al Jufri bertabarruk merupakan sunnah Sayyidina Muhammad SAW, coba di zaman sekarang ada saja yang bermulut usil. Waah syirik tuh...sesat itu, pelakunya masuk neraka.. Naudzubillah dari dangkalnya ilmu syariah yg di milikinya.

Kedua, orang-orang mulia karena di muliakan oleh Alloh SWT, selalu setiap saat instrospeksi diri, selalu bersifat rendah hati, walalupun Al Habib Ali Al Jufri seorang da`i besar, beliau merasa bukan siapa-siapa karena ketawaduan beliau.

Berbeda dengan zaman sekarang baru bisa hafal Al Quran sudah merasa mempunyai derajat tinggi di sisi Alloh, baru di kasih suara merdu dalam membaca Al Quran sudah merasa paling tinggi di sisi Alloh..sudah memvonis para ulama salaf dengan vonis salah, bid'ah, sesat, kafir, bodoh dan lain-lain... Padahal orang tersebut KOSONG belaka, Jauh dari Alloh dan Rosul Nya.

Semakin tinggi derajat seseorang semakin tidak merasa paling mulia dengan makhluk Nya Alloh yang lain.

Semoga kita terhindar dari sifat takabbur. Aamiin.

Shollu alan Nabi Muhammad SAW..

 

Sumber :Agus Alfatih

Related Posts:

Hikmah Kisah