Tuesday, October 13, 2015
Kisah Kemurahan Hati Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
Sulton Aulia (Rajanya Para Aulia) Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani Selain Memiliki Ilmu Agama yang dalam, karomah dari Allah dan terutama Hati yang bersih bebas dari kebencian
Suatu waktu ada seorang yang ingin bertamu ke rumah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, saat mendekati kediaman Beliau, orang itu melihat 40 ekor kuda yang semuanya memiliki pelana terbuat dari emas dan memakai kelambu surta, karena melihat hal tersebut orang tersebut tidak jadi bertamu ke rumah Syeikh Abdul Qadir AlJailani karena dalam pikirannya menganggap Beliau cinta dunia, lalu pindah haluan kerumah tentangga Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani yang merupakan seorang Ulama.
Keesokan hari orang tersebut pulang ke rumahnya dan selang beberapa bulan orang tersebut menderita penyakit, setelah ke para tabib atau Ulama hikmah, obatnya adalah hati kuda yang ciri cirinya menunjukan kuda kepunyaan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani yang dia lihat waktu lalu.
Orang tersebut malu untuk bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani karena sempat berfikiran buruk keapda Beliau, para ulama yang lain mengetahui bahwa Syaikh Abdul Qadir Aljailani memiliki sifat dermawan dan penyayang. Atas saran tersebut maka para Tabib berserta orang tersebut menuju ke rumah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani.
Saat sampai orang tersebut ke kediaman sebelum terucap satu patah katapun secara langsung Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata: "Saya sengaja memelihara 40 kuda itu untuk obat mu dan pelana kuda yang terbuat dari emas tersebut untuk bayaran para tabib"
"Akhirnya setiap harinya disemblihlah kuda tersebut dan hatinya diambil sebagai obat bagi orang tersebut, dan terus berlanjut sampai 40 kudanya habis dan orang tersebut sembuh total."
Setelah itu Mursyid saya tersebut berkata:
Wallahu a'lam
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala alihi washobihi wasalim
Suatu waktu ada seorang yang ingin bertamu ke rumah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, saat mendekati kediaman Beliau, orang itu melihat 40 ekor kuda yang semuanya memiliki pelana terbuat dari emas dan memakai kelambu surta, karena melihat hal tersebut orang tersebut tidak jadi bertamu ke rumah Syeikh Abdul Qadir AlJailani karena dalam pikirannya menganggap Beliau cinta dunia, lalu pindah haluan kerumah tentangga Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani yang merupakan seorang Ulama.
Keesokan hari orang tersebut pulang ke rumahnya dan selang beberapa bulan orang tersebut menderita penyakit, setelah ke para tabib atau Ulama hikmah, obatnya adalah hati kuda yang ciri cirinya menunjukan kuda kepunyaan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani yang dia lihat waktu lalu.
Orang tersebut malu untuk bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani karena sempat berfikiran buruk keapda Beliau, para ulama yang lain mengetahui bahwa Syaikh Abdul Qadir Aljailani memiliki sifat dermawan dan penyayang. Atas saran tersebut maka para Tabib berserta orang tersebut menuju ke rumah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani.
Saat sampai orang tersebut ke kediaman sebelum terucap satu patah katapun secara langsung Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata: "Saya sengaja memelihara 40 kuda itu untuk obat mu dan pelana kuda yang terbuat dari emas tersebut untuk bayaran para tabib"
"Akhirnya setiap harinya disemblihlah kuda tersebut dan hatinya diambil sebagai obat bagi orang tersebut, dan terus berlanjut sampai 40 kudanya habis dan orang tersebut sembuh total."
Setelah itu Mursyid saya tersebut berkata:
Jangan suudzon kepada wali Allah dan karena para Wali Allah tersebut memiliki hati yang bersih dan rasa kasih sayang yang kuat (bebas dari semua prasangka buruk kita)
Wallahu a'lam
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala alihi washobihi wasalim
Sumber :Amir Laray'Ba Muhibburrasul
Related Posts:
Hikmah Kisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: