Saturday, November 14, 2015
Barokah Seorang Yang Alim
Seorang teman sewaktu menjadi santri PP. Langitan Tuban , sempat punya kesemppatan mencuci baju-bajunya Kyai Abdullah Faqih . Tiba-tiba , dia melihat ada beberapa helai rambut Kyai yang rontok dan melekat di baju-baju beliau . Serta merta rambut-rambut itu dia ambil dan dia kumpulkan sembari berkata :
“ Rambut seorang Alim pasti mempunyai tuah dan barokah !!! “
“ Rambut seorang Alim pasti mempunyai tuah dan barokah !!! “
Dia gunakan kemudian rambut – rambut tersebut untuk mengobati penyakit giginya yang kronis , dan dengan tabarruknya itu dalam satu malam penyakitnya sembuh seketika .
Apapun yang bersentuhan dengan sesuatu yang mulia memang layak untuk di muliyakan . Sampul Mushhaf al Qur’an , meskipun tidak tertulis ayat-ayat suci di dalamnya , tetapi karena dia bersanding dengan Mushaf yang suci maka sampul tersebut tetap wajib hukumnya di jaga kehormatannya . Haram menyentuhnya kecuali oleh tangan yang telah bersuci terlebih dahulu , sebagaimana mushafnya .
Suatu hari al habib Hasan bin Sholih al Bahr berkunjung ke kediaman al habib Abdullah bin Husain bin Thahir di kota Mesileh . Saat Habib Hasan hendak masuk kedalam Kamar mandi , beliau melihat ada sandal tergeletak di depan pintu .
“ Ini sandal milik saudaraku Abdullah bin Husain . Aku pakai saja karena aku tahu dia ridho jika aku memakainya …” Kata habib Hasan .
Saat kemudian beliau selesai , dan kembali duduk di majlis bersama habib Abdullah , maka beliau berkata :
“ Aku tadi masuk kedalam kamar mandi memakai sandal milikmu , karena aku tahu engkau akan mengijinkannya … “
Mendengar kata – kata beliau itu , Al Habib Abdullah bin Husain segera memerintahkan seseorang untuk memungut sandalnya . Beliau berkata :
“ Sesuatu yang bersentuhan dengan kaki Hasan bin Shalih tidak mungkin kami biarkan begitu saja tergeletak di bawah begitu saja . Ambil dan masukkan ke dalam peti …”
Maksud Al Habib Abdullah adalah begitu tersentuh kaki seseorang yang Agung , sebuah serandal menjadi agung dan layak untuk di agungkan .
Dalam hal ini seluruh pakaian – pakaian atau barang yang biasa melekat dalam diri seorang Ahlillah , seorang Auliyaillah maka benda-benda tersebut menjadi bernilai lebih . Al Habib Ahmad bin Hasan al Athas berkata :
“ Kalian lihat , berapa banyak curahan waridat yang turun kedalam diri mereka sementara benda-benda itu ada melekat ditubuhnya ? “Karena itulah , meskipun bukan makam ( kuburan ) jasadnya , petilasan – petilasan para Auliya juga mempunyai keagungan yang tidak kalah nilainya.
Sumber : FB Cerita Para Wali
Related Posts:
Hikmah Kisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: