Wednesday, October 11, 2017
Dzikir Tasbih menjadikan hati Tenang dan Penyayang
Hati yang penyayang selalu merindukan Tuhan Pengatur semesta alam, Karena itulah hati terlihat selalu ingin berdzikir dan bertasbih "Subhānallāh" yang berarti "Maha suci Allah dari segala kekurangan" dan jika di tambahkan "Subhānallāh wa bihamdihī" yang berarti Allah Mahasuci dari kekurangan maka berhak untuk di puji oleh makhluk-Nya begitupun dengan mensyukuri dan mengagungkan-Nya, mengingat-Nya dengan semua bentuk zikir.
Allah SWT. Berfirman "maka bersabarlah atas apa yang mereka katakan"
Coba perhatikan hati yang selalu bergantung kepada Allah yaitu hati yang penyayang yang tak ingin mendendam dan tak ingin membenci siapapun. Rasulullah SAW melihat dirinya berada di tengah-tengah orang-orang kafir dan musyrik yang memusuhi dan menyakiti dirinya dan para sahabat, lalu bersabda " Maka bersabarlah atas apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhan-mu".
Jadi, bertasbih sangat erat hubungannya dengan sabar, Allah SWT berfirman: { فصبر جميل والله المستعان على ما تصفون }
"maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kalian ceritakan".
Kemudian bertasbih memuji Tuhannya sebagaimana yang terdapat dalam alquran " و سبح بحمد ربك قبل طلوع الشمس وقبل غروبها ومن آناء الليل فسبح و أطراف النهار لعلك ترضى " (dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang)
Jadi tasbih membuahkan ketenangan dan kesenangan di hati baginda Rasulullah dan di hati umatnya yang beriman. Allah berfirman, " Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas" (QS. An-Nûr: 36-38).
Diriwayatkan dari Abu Said dan Abū Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda "Sebaik-baik ucapan ada empat; Subhānallāh, wal hamdulillāh, wa lā ilāha illallāh, wa allāhu akbar" (HR. an-Nasa'i)
Dalam riwayat Imam Bukhari ditambahkan kalimat, "lā hawla walā quwwata illā billāh" merupakan kanzul arsy. Kelimanya kemudian diberi nama "Al-bāqiyāt as-shālihāt"dengan alasan karena kelima kalimat ini yang terus kekal walaupun menusia telah wafat. Tasbih yang seperti ini tidak akan lahir kecuali dari hati para penyayang dan yang bergantung kepada Tuhannya.
Dari Abu Hurairah juga yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari: "Dua kalimat yang ringan di lisan dan berat di timbangan dan sangat di cintai oleh yang Maha Rahman; Subhānallāh wa bihamdihī subhānallāhil adzīm."
Allah SWT. Berfirman "maka bersabarlah atas apa yang mereka katakan"
Coba perhatikan hati yang selalu bergantung kepada Allah yaitu hati yang penyayang yang tak ingin mendendam dan tak ingin membenci siapapun. Rasulullah SAW melihat dirinya berada di tengah-tengah orang-orang kafir dan musyrik yang memusuhi dan menyakiti dirinya dan para sahabat, lalu bersabda " Maka bersabarlah atas apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhan-mu".
Jadi, bertasbih sangat erat hubungannya dengan sabar, Allah SWT berfirman: { فصبر جميل والله المستعان على ما تصفون }
"maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kalian ceritakan".
Kemudian bertasbih memuji Tuhannya sebagaimana yang terdapat dalam alquran " و سبح بحمد ربك قبل طلوع الشمس وقبل غروبها ومن آناء الليل فسبح و أطراف النهار لعلك ترضى " (dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang)
Jadi tasbih membuahkan ketenangan dan kesenangan di hati baginda Rasulullah dan di hati umatnya yang beriman. Allah berfirman, " Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas" (QS. An-Nûr: 36-38).
Diriwayatkan dari Abu Said dan Abū Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda "Sebaik-baik ucapan ada empat; Subhānallāh, wal hamdulillāh, wa lā ilāha illallāh, wa allāhu akbar" (HR. an-Nasa'i)
Dalam riwayat Imam Bukhari ditambahkan kalimat, "lā hawla walā quwwata illā billāh" merupakan kanzul arsy. Kelimanya kemudian diberi nama "Al-bāqiyāt as-shālihāt"dengan alasan karena kelima kalimat ini yang terus kekal walaupun menusia telah wafat. Tasbih yang seperti ini tidak akan lahir kecuali dari hati para penyayang dan yang bergantung kepada Tuhannya.
Dari Abu Hurairah juga yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari: "Dua kalimat yang ringan di lisan dan berat di timbangan dan sangat di cintai oleh yang Maha Rahman; Subhānallāh wa bihamdihī subhānallāhil adzīm."
Sumber :Ahbab Maulana Syaikh Ali Jum'ah
Related Posts:
Hikmah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: