Ad 468 X 60

.

Sunday, December 10, 2017

Widgets

HADITS SHAHIH YANG MENYESATKAN

Hadits shahih kok menyesatkan? Emang ada? Kok bisa?

Kalau hadits dhaif atau hadits palsu, mungkin benar menyesatkan. Lha, ini hadits shahih, kok dibilang menyesatkan?


Sabar, yang bilang gitu bukan saya.

Yang bilang ulama besar ahli hadits dan ahli fiqih, yaitu Ibnu Hajar Al-Haitami (w. 974 H). Beliau mengatakan

الحديث مضلة الا للفقهاء

Hadits itu menyesatkan kecuali bagi para fuqaha.
Konon sebelum beliau juga sudah ada ulama yang lebih salaf yang mengatakannya yaitu Ibnu Uyainah (w. 198 H).

Maksudnya?

Bisa menyesatkan karena bisa saja meski hadits itu shahih tapi konteksnya beda, sehingga tidak cocok diterapkan di suatu kasus.

Kalau yang baca orang awam gak ngerti fiqih, dia pasti terjebak teks. Beda banget kalau yang baca sekelas fuqaha senior. Beliau tahu konteks, latar belakang, asbabul wurud dan mampu membandingkan dengan sekian ribu hadits lain.

Contoh hadits tentang Nabi SAW perintahkan shalat di masjid pakai sendal dan sepatu. Alasannya saat itu biar tidak menyerupai yahudi. Yahudi Madinah shalatnya lepas sendal dan sepatu.

خالفوا اليهود فإنهم لا يصلون في نعالهم ولا خفافهم

Berbedalah kalian dengan yahudi. Mereka shalat tidak pakai sendal dan sepatu. (HR. Abu Daud)

Baca hadits ini tanpa pemahaman tentang konteks, munasabah, siyaq, 'urf serta penjelasan para fuqaha yang ekspert, pasti membingungkan, bahkan menyesatkan.

Khususnya kalau ada orang lugu baca hadits ini, terus dia main masuk masjid aja seenaknya, sedangkan sendal atau sepatunya tidak dilepas. Alasannya karena perintah Nabi SAW. Dan haditsnya shahih.

Wah, alamat digebukin rame-rame jamaah se masjid nih.
 
Sumber :  Ahmad Sarwat

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: