Sunday, July 1, 2018
KERINGAT DZURIYYAH

Diantara Karamahnya. Suatu ketika, saat ada seorang haji mau sowan kepada
Kiai Hasan. Pak haji ini menyewa mobil, kebetulan yang jadi sopirnya
Ahli Bait (Habib/Syarif). Cuma haji ini tidak tahu kalau itu adalah Ahli
Bait.
Di dalemnya, Kiai Hasan bilang sama anak-anaknya: tolong kamar tidur dirapikan kita mau kedatangan Habib. Habibnya siapa? Tanya putra kiai Hasan. Nanti saya tunjukan kalau sudah datang, jawab kiai Hasan.
Setelah haji itu tiba di rumah kiai Hasan, kiai Hasan bertanya pada haji itu, Haji supirmu dimana? Sopir kuleh asaren kiai, Sopir saya tidur Kiyai, Jawab Haji. Kiai balik bertanya, e'ka'emmah (dimana)? Di Mobil Kiai, jawab Haji. Saya mau dekati dia boleh ya, kiahi meminta ijin.
Yik bungoh
Yik (Habib bangun Bib). Sopir itu kaget, karena seumur-umur tidak ada
yang manggil sayyid, atau Habib. Ternyata sang sopir bermarga al Jufri.
Kiai Hasan ditanya: darimana tahu sopir itu Habib? Dari bau keringatnya, bau keringat kangjeng Nabi, kata kiai Hasan.
Itu hebatnya ulama-ulama kita dahulu, sejauh itu pandangannya, dari hormatnya pada Ahli Bait Nabi.
Sumber : Thariqah Alawiyah Plus
Kiai Hasan ditanya: darimana tahu sopir itu Habib? Dari bau keringatnya, bau keringat kangjeng Nabi, kata kiai Hasan.
Itu hebatnya ulama-ulama kita dahulu, sejauh itu pandangannya, dari hormatnya pada Ahli Bait Nabi.
Sumber : Thariqah Alawiyah Plus
Related Posts:
Hikmah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: