Wednesday, October 10, 2018
Fungsi Hujan menurut Quran
Bulan ini kota kelahiran saya mulai dilanda hujan. Meskipun cuma hujan gerimis. Sementara menurut cerita bapak mertua, di sepanjang jalan melewati Kebun Raya Purwodadi dan menuju Lawang pada 5 oktober kemarin telah diguyur hujan deras. Berbicara tentang hujan, ia merupakan kuasa-Nya Allah swt. Cukup banyak ayat dalam al-Quran yang membahas tentang fenomena hujan. “Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.” (Qs. Al-Ra’d: 12). Terkadang setelah mendung, lanjut ke proses diturunkannya air hujan. “Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.” (Qs. al-Qamar: 11).
Ketika Allah swt berkehendak menurunkan hujan, dimana pun manusia berada, akan mendapat gilirannya. “Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).” (Qs. al-Furqan: 50). Selain itu keberadaan hujan juga mempunyai fungsi atau kegunaan. Pertama, hujan berfungsi sebagai rahmat. Hal ini dibuktikan dalam firman Allah, “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu …” (Qs. Al-A’raf: 57). Dalam ayat lain, “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. ” (Qs. Asy-Syuura: 28). Kedua, hujan berfungsi menumbuhkan pohon dan tanaman. Allah berfirman, “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (Qs. Qaf: 9).
Ketiga, hujan bisa dipakai sebagai alat bersuci. Karena ia termasuk jenis air yang bersih. “Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih” (Qs. al-Furqan: 48). Keempat, ternyata keberadaan hujan bisa berguna untuk menghilangkan gangguan dari syaitan, “…dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan…” (Qs. al-Anfal: 11)
Kelima, hujan berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi manusia dan binatang. “Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak” (Qs. al-Furqan: 49). Keenam, hujan berfungsi menghidupkan sebuah negeri yang mati (baca: alamnya kering kerontang), “Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati”. (Qs. Az-Zukhruf: 11).
Terakhir, yang merupakan fungsi ketujuh, diturunkannya hujan juga berfungsi sebagai musibah bagi kaum yang ingkar terhadap ajaran Nabi. Seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh dan Kaum Nabi Hud AS (Kaum Aad). “Dan difirmankan, “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.” (Qs. Hud ayat 44). Wallahu’allam. (Fadh Ahmad Arifan*)
*Penulis adalh Pengajar Fikih di Ponpes Al-Munawwaroh, Kota Malang
Ketika Allah swt berkehendak menurunkan hujan, dimana pun manusia berada, akan mendapat gilirannya. “Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).” (Qs. al-Furqan: 50). Selain itu keberadaan hujan juga mempunyai fungsi atau kegunaan. Pertama, hujan berfungsi sebagai rahmat. Hal ini dibuktikan dalam firman Allah, “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu …” (Qs. Al-A’raf: 57). Dalam ayat lain, “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. ” (Qs. Asy-Syuura: 28). Kedua, hujan berfungsi menumbuhkan pohon dan tanaman. Allah berfirman, “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (Qs. Qaf: 9).
Ketiga, hujan bisa dipakai sebagai alat bersuci. Karena ia termasuk jenis air yang bersih. “Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih” (Qs. al-Furqan: 48). Keempat, ternyata keberadaan hujan bisa berguna untuk menghilangkan gangguan dari syaitan, “…dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan…” (Qs. al-Anfal: 11)
Kelima, hujan berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi manusia dan binatang. “Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak” (Qs. al-Furqan: 49). Keenam, hujan berfungsi menghidupkan sebuah negeri yang mati (baca: alamnya kering kerontang), “Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati”. (Qs. Az-Zukhruf: 11).
Terakhir, yang merupakan fungsi ketujuh, diturunkannya hujan juga berfungsi sebagai musibah bagi kaum yang ingkar terhadap ajaran Nabi. Seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh dan Kaum Nabi Hud AS (Kaum Aad). “Dan difirmankan, “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.” (Qs. Hud ayat 44). Wallahu’allam. (Fadh Ahmad Arifan*)
*Penulis adalh Pengajar Fikih di Ponpes Al-Munawwaroh, Kota Malang
Related Posts:
Aqidah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: