Wednesday, October 10, 2018
Tiga Wasiat Nabi SAW Kepada Abu Hurairah
Abu Hurairah merupakan sahabat yang paling banyak berinteraksi dengan Nabi SAW. Meskipun dikelompokkan sebagai sahabat junior, namun beliau paling banyak menerima hadis dari Nabi SAW. Yang menarik, ada tiga hal yang pernah diwasiatkan Nabi SAW kepada Abu Hurairah dan bahkan tidak pernah ditinggalkan selama hidupnya. Abu Hurairah berkata,
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Kekasihku (Muhammad SAW) pernah berwasiat kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan pernah aku tinggalkan sampai mati, yakni: Puasa tiga hari di setiap bulan, shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur. (HR. Al-Bukhari).Pertama, ialah puasa tiga hari di setiap bulan yang dinamakan puasa ayamul bidh’. Puasa ini dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 di setiap pertengahan bulan hijriah. Salah satu keutamaan puasa ini ialah setara dengan puasa selama satu tahun. Nabi SAW bersabda:
صَوْمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Puasa tiga hari (pada setiap pertengahan bulan) setara dengan puasa sepanjang tahun. (HR. Al-Bukhari).
Kedua, ialah shalat dhuha. Shalat ini dilakukan di pagi hari sebanyak 2, 8, atau bahkan ada pula riwayat yang menjelaskan sampai 12 rakaat. Salah satu keutamaan shalat ini ialah, agar Allah SWT mencukupkan segala kebutuhan. Dalam hadis qudsi Allah berfirman :
عَنِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ : ياابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ.
Allah SWT berfirman: Wahai anak Adam, rukuklah untukku sebanyak empat rakaat di awal siang, maka akan aku cukupkan kebutuhanmu hingga sore hari. (HR. Al-Tirmidzi).
Ketiga, ialah shalat sunnah witir, atau shalat yang dilakukan dengan bilangan rakaat ganjil. Shalat ini boleh dilakukan mulai dari setelah isya sampai terbit fajar. Namun, bagi orang yang khawatir tidak bisa bangun malam, maka ia boleh melakukannya sebelum tidur. Salah satu keutamaan shalat witir ialah sebagai tambahan shalat. Nabi SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَادَكُمْ صَلَاةً وَهِيَ الْوِتْرُ فَصَلُّوهَا فِيمَا بَيْنَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى صَلَاةِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Allah memberi tambahan shalat kepada kalian, yakni shalat witir. Maka shalat witirlah kalian antara waktu setelah isya hingga shalat subuh. (HR. Ahmad).
Demikianlah tiga wasiat Nabi SAW kepada Abu Hurairah yang tidak pernah beliau tinggalkan selama hidupnya.
Ketiga, ialah shalat sunnah witir, atau shalat yang dilakukan dengan bilangan rakaat ganjil. Shalat ini boleh dilakukan mulai dari setelah isya sampai terbit fajar. Namun, bagi orang yang khawatir tidak bisa bangun malam, maka ia boleh melakukannya sebelum tidur. Salah satu keutamaan shalat witir ialah sebagai tambahan shalat. Nabi SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَادَكُمْ صَلَاةً وَهِيَ الْوِتْرُ فَصَلُّوهَا فِيمَا بَيْنَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى صَلَاةِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Allah memberi tambahan shalat kepada kalian, yakni shalat witir. Maka shalat witirlah kalian antara waktu setelah isya hingga shalat subuh. (HR. Ahmad).
Demikianlah tiga wasiat Nabi SAW kepada Abu Hurairah yang tidak pernah beliau tinggalkan selama hidupnya.
Related Posts:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: