Ad 468 X 60

.

Monday, November 30, 2015

Widgets

Ihtimamnya Seorang Waliyullah ...

Ada satu ciri-ciri atau sikap yang dikatakan bahwa ia ini sebagai seorang Waliyullah. Seorang wali itu jika dimintai suatu urusan (misalnya persoalan doa), maka urusan orang itu akan benar-benar masuk ke dalam hatinya. Istilahnya itu ihtimam/muhtam (yakni, menjadi suatu perhatian atau kesungguhan dalam dirinya). Saya akan mencotohkan salah seorang Sadaah Alawiyyin, yang benar-benar ihtimam jika dimintai sesuatu oleh para jamaahnya atau orang lain sekalipun.
Beliau adalah Alhabib Soleh ibn Muhsin al-Hamid, Tanggul, Jember. Diceritakan suatu ketika ada seseorang mendatangi Alhabib Soleh al-Hamid, boleh jadi orang ini sedang memiliki hajat yang sangat genting, walhasil ia mendatangi Alhabib Soleh lalu berkata,
"Ya Habib, mohon doakan saya." Selang tiga hari, orang tadi itu kembali mendatangi Alhabib Soleh. Kemudian, ia mengatakan kepada Alhabib Soleh, "Alhamdulillah ya Habib sudah selesai urusan kita, sekarang bahagia kita semuanya." Lantas Alhabib Soleh pun mengatakan, "Iya kalian bahagia, tapi kita 3 hari 3 malam tidak tidur mendoakan ente?" MasyaAllah!! Artinya, bahwa mereka ini (para Waliyullah) itu benar-benar ihtimam, yakni urusan orang-orang itu menjadi perhatian besar ke dalam hatinya mereka. 
Mereka benar-benar berdoa kepada Allahu ta'ala daripada orang-orang yang meminta doa kepadanya. Tidak seperti sekarang ya, ada orang-orang ketika dimintai doa main obral begitu saja?! Seakan-akan ia ini sudah mujabud-da'wah/ doanya pasti terkabul. Oleh karena itu, janganlah mengaku-ngaku sebagai Arifbillah, Waliyullah, kalau kita ini belum kenal diri kita sendiri. 
Lebih baik engkau kenali saja dirimu, apa isi hatinya dirimu? Terkadang kopyah/peci kita ini putih, tetapi sebenarnya hati kita ini hitam?! Terkadang pakaian kita ini santri, namun sebenarnya hati kita ini seperti koboi?! Terkadang pula mazhhar/nampaknya kita ini zuhud, tawaduk tetapi hati kita ini adalah 'aniul-kibr, hubud-dunya?! Walhasil, inti dari semua itu adalah bersihkan hati. Nasehat ini utamanya ditunjukkan kepada Alfaqir sendiri, jika ada manfaatnya Alhamdulillah. Jazakallah, wal-afwuu ...
 Sumber : []follow twitter @muhsinbsy/@penerbitlayar19 Safar 1437 H/ 1 Desember 2015 M

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: