Ad 468 X 60

.

Thursday, May 18, 2017

Widgets

Sedekah Tukang Anyam " Bakazbur"

Oleh : Al-habib Umar Bin Hafidz
Suatu ketika seorang hartawan yang sangat dermawan alhabudzi menunaikan ibadah haji ketika berada di tanah haram mekkah beliau menginfakkan harta yang sangat besar dan banyak.

Suatu ketika di malam hari ia sedang thawaf di depan kabah tiba –tiba di hatinya terlintas ucapan bahwa tidak ada didunia ini yang menginfakkan harta yang sangat banyak melebihi dirinya.

Allah swt ingin menyelamatkan dirinya agar iklas di dalam beramal dan alhabudzi tidak menjadi ujub (bangga akan dirinya) seharusnya menjadi lebi rendah hati.
Sedang asyik thawaf di malam hari terdengar suara dari langit berkata : fulan bin fulan bakazbur di hajrain hadralmaut malam ini bersedekah lebih banyak di sisi Allah dari harta yang engkau sedekahkan semua itu.
Ia mendengar suara itu dengan jelasnya dan heran karena ditujukanke dirinya lalu segera memohon ampun kepada Allah Ta`ala.

Maka ia berniat akan segera menemui bakazbur dan ingin menanyakan apa yang telah diinfakkan malam itu hingga di catat di sisi Allah lebih besar dari apa yg telah ia infakkan padahal ia telah menginfakkan dalamj umlah ribuan dinar dan sangat besar dan banyak di tempat yang sangat mulia tanah haram makkah ,namun masih kalah dengan bakazbur di hijrain hadralmaut. 
Ketika alhabudzi saudagar kaya yang dermawan tiba di hijrain hadralmaut segera ia bertanya seorang yang bernama bakazbur

Bakazbur??? ...kata seorang penduduk , ia seorang miskin kenapa mau mengunjunginya?
Saya hanya mau mengunjunginya....

Begitu sampai di depan rumahnya dilihatnya bakazbur seorang tukang anyam sibuk dengan anyamannya. Penghasilan yang di terima dari anyamannya cukup untuk makan siang dan makan malam keluarganya setelah itu ia tidak memiliki apa –apa lagi, ia harus terus menenun setiap hari agar mendapat penghasilan untuk kehidupan keluarganya sehari-hari. Sehari tidak menganyam otomatis hari itu hingga malam berpuasa alias tidak makan.

Maka di waktu malam tu alhabudzi seorang hartawan yang dermawani di suguhi potongan roti dan secangkir kopi karena memang itu yang dimiliki oleh bakazbur

Ia (alhabudzi)berkata : dengarlah....saya datang kesini ada keperluan

Silahkan.. perlu apa?

Berkata alhabudzi : saya sangat berharap engkau memberikan pahala di waktu malam itu sebagai imbalan silahkan engkau minta apa saja yang engkau inginkan akan baku berikan dan penuhi....!

Bakazbur menatapnya dan berkata : Suara yang engkau dengar di atas kabah akupun mendengarnya...
Hah... Kenapa engkau ingin mengambil pahalaku?
Pahalaku adalah milikku dan pahalamu adalah milikmu

Akan aku beritahu rahasia amalku agar anda dapat mengamalkannya dan semoga Allah memberikan ganjaran yang serupa .

Apa amalanmu?

Seperti roti ini yang ada padamu....

Aku bagi dua roti ini antara aku dan seseorang yang datang padaku di malam itu karena orang-orang tidak peduli kepadanya... ( barangkali penampilan layaknya pengemis yang sangat kelaparan)
Saya ajak masuk ke dalam rumah saya , saya senyum kepadanya dan saya bagi dua roti ini seperti sekarang roti yang ada di hadapanmu.

Inilah barangkali infak yang lebih besar disisi Allah dari infak yang telah engkau lakukan.

Lalu bakazbur menyarankan agar ia membangun semacam tempat makan gratis di desa bagi siapapun yang lapar dan menginginkan makan terutama orang yang mempunyai hubungan dengan Allah ta`ala

Sesunggunya Allah mengembangkan sedekah hamba Nya sehingga berkembang dari sebutir kurma menjadi sebesar gunung uhud

Allahumma shalli alaih

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: