Wednesday, May 3, 2017
AS-SYIBLI DISEBUT ORANG SINTING KARENA CINTANYA KEPADA RASULULLAH
As-Syibli, adalah teman Al-Hallaj, seorang sufi yang sebelumnya pernah saya sebutkan, kematiannya lewat Esekusi tragis dihadapan gurunya Imam Junaiaid Al-Baghdad. Orang yang terkenal sinting gara2 ulahnya yang memporak-porandakan otoritas Ulama semasanya.
As-Syibli, wafat pada th 334H. selain Al-Hallaj, As-Sibli juga termasuk sufi yang nyeleneh tingkah lakunya. Ya…nama lengkapnya Abu Bakar Dalf bin Jahdar as-Syibli, Orang menyebutnya majnun, alias gila, sinting, nyeleneh. Dia pernah memakai celak mata yang dicampur dengan garam, supaya ia tidak tertidur di waktu malam. Dengan begitu, ia bisa menghidupkan malam dengan shalat-shalat sunnat.
Jika datang bulan Ramadhan, maka ia makin giat beribadah melebihi orang-orang di masanya. Mungkin inilah sebagian dari kesintingan As-Syibli. As-Syibli memang punya karamah. Dalam kitab Syarh Ratib al-Haddad, diceritakan bahwa Syibli mendatangi majlis Abu Bakar bin Mujahid. Melihat Syibli datang, Abu Bakar bangun dari duduknya, menyambutnya, memeluknya,dan mencium keningnya. Setelah kejadian itu, Abu Bakar ditanya oleh salah satu muridnya.
Wahau Guru, tuan memperlakukan yang demikian kepada Syibli? Padahal, tuan dan semua penduduk baghdad menganggapnya sinting?’
Abu Bakar bin Mujahid menjawab: Apa yang aku lakukan kepadanya adalah karena mencontoh yang dilakukan Rasulullah kepadanya. Aku pernah bermimpi melihat Syibli datang kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah bangun dari duduknya dan mencium kening Syibli. Lalu dengan heran aku bertanya kepada Rasulullah: Duhai rasulullah, engkau berbuat demikian kepada Syibli?
Rasululullah menjawab: Ya, begitulah. Itu karena orang ini (Syibli) sehabis shalat senantiasa membaca ayat:
[ Dikutip dari akun resmi Ulinuha Asnawi ]
As-Syibli, wafat pada th 334H. selain Al-Hallaj, As-Sibli juga termasuk sufi yang nyeleneh tingkah lakunya. Ya…nama lengkapnya Abu Bakar Dalf bin Jahdar as-Syibli, Orang menyebutnya majnun, alias gila, sinting, nyeleneh. Dia pernah memakai celak mata yang dicampur dengan garam, supaya ia tidak tertidur di waktu malam. Dengan begitu, ia bisa menghidupkan malam dengan shalat-shalat sunnat.
Jika datang bulan Ramadhan, maka ia makin giat beribadah melebihi orang-orang di masanya. Mungkin inilah sebagian dari kesintingan As-Syibli. As-Syibli memang punya karamah. Dalam kitab Syarh Ratib al-Haddad, diceritakan bahwa Syibli mendatangi majlis Abu Bakar bin Mujahid. Melihat Syibli datang, Abu Bakar bangun dari duduknya, menyambutnya, memeluknya,dan mencium keningnya. Setelah kejadian itu, Abu Bakar ditanya oleh salah satu muridnya.
Wahau Guru, tuan memperlakukan yang demikian kepada Syibli? Padahal, tuan dan semua penduduk baghdad menganggapnya sinting?’
Abu Bakar bin Mujahid menjawab: Apa yang aku lakukan kepadanya adalah karena mencontoh yang dilakukan Rasulullah kepadanya. Aku pernah bermimpi melihat Syibli datang kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah bangun dari duduknya dan mencium kening Syibli. Lalu dengan heran aku bertanya kepada Rasulullah: Duhai rasulullah, engkau berbuat demikian kepada Syibli?
Rasululullah menjawab: Ya, begitulah. Itu karena orang ini (Syibli) sehabis shalat senantiasa membaca ayat:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ [التوبة: 128]
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (at-Taubah: 128).
Lalu asy-Syibli melanjutkannya dengan membaca shalawat kepadaku sebanyak 3 kali’.
Ijazah ini bersifat umum. Artinya siapapun diperbolehkan mengamalkannya.
[ Dikutip dari akun resmi Ulinuha Asnawi ]
Related Posts:
Hikmah Kisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: